Selasa, 23 Januari 2018

Desa Tenganan Bali

    Tenganan adalah sebuah desa tradisional di pulau Bali. Desa ini terletak di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem di sebelah timur pulau Bali. Tenganan bisa dicapai dari tempat pariwisata Candi Desa dan letak kira-kira 10 KM dari sana.
       Desa Tenganan merupakan salah satu desa dari tiga desa Bali Aga selain Trunyan dan Sembiran. Yang dimaksud dengan Bali Aga adalah desa yang masih mempertahankan pola hidup yang tata masyarakatnya mengacu pada aturan tradisional adat desa yang diwariskan nenek moyang mereka. Bentuk dan besar bangunan serta pekarangan, pengaturan letak bangunan, hingga letak pura dibuat dengan mengikuti aturan adat yang secara turun-temurun dipertahankanan.
Dapat dilihat dari lingkungannya, adat istiadat, pakaian dan alat alat yang ada di desa ini semuanya masih sangat tradisional. Desa ini merupakan desa tertua di Bali.


       Penduduk desa Tenganan, memiliki tradisi yang sangat unik. Setiap tahun pada pertengahan bulan Juli, digelar tradisi mageret pandan (perang pandan). Yaitu ritual sepasang pemuda desa, saling sayat menggunakan duri – duri dari daun pandan di atas panggung mereka. Akibat sayatan duri daun pandan tersebut, akan menimbulkan luka di punggung pemuda desa. Setelah selesai perang pandan, luka akan diobati dengan obat tradisional antiseptik dari bahan umbi – umbian. Saat diolesi obat, punggung para pemuda akan terasa sangat perih. Luka tersebut akan mengering dan sembuh dalam beberapa hari. Tradisi ini dilakukan untuk melatih mental dan fisik warga desa Tenganan. Namun, jika kamu datang di bulan selain di bulan juni tenang saja disana masih tersedia pertunjukan masyarakat asli Tenganan memainkan alat musik dan menyanyikan lagu yang turun temurun dari nenk moyang mereka.

     Sejak dulu, masyarakat Desa Tenganan juga telah dikenal atas keahliannya dalam menenun kain Gringsing. Cara pengerjaan kain gringsing ini disebut dengan teknik dobel ikat. Teknik tersebut merupakan satu-satunya di Indonesia dan kain gringsing yang dihasilkan terkenal istimewa hingga ke mancanegara. Dan gambar berikut merupakan alat untuk membuat kain dari desa Tenganan yang harganya sangat tinggi :D 


       Masyarakat Tenganan mengajarkan dan memegang teguh konsep Tri Hita Karana (konsep dalam ajaran Hindu) dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tri berarti tiga dan Hita Karana berarti penyebab kebahagiaan untuk mencapai keseimbangan dan keharmonisan. Tri Hita Karana terdiri dari Perahyangan (hubungan yang seimbang antara manusia dengan Tuhan), Pawongan (hubungan harmonis antara manusia dengan manusia lainnya), dan Palemahan (hubungan harmonis antara manusia dengan lingkungan alam sekitarnya. Hal tersebut dapat dilihat dari setiap pajangan dinding yang menempel pada dinding rumah. Banyak sekali pajangan yang memajang dewa dewa Hindu.
Jadiii, apakah kamu tertarik untuk datang ke Desa Tenganan?

3 komentar:

  1. Tertarik sih , tapi sebelum ke desa tenganan.. kayanya lebih tertarik menikmati suasananya kota di bali dulu deh haha

    BalasHapus
  2. Hehe boleh, ini referensi untuk yang ingin ke Bali dengan suasana yang berbeda aja. Atau yang pusing dengan rutinitas perkotaan sehingga membuat orang ingin menyepi desa ini bisa menjadi salah satu tempat yang bisa dikunjungi :D

    BalasHapus